Wednesday, August 28, 2019

Fit for The Future

Pada tanggal 27 Agustus 2019, diadakan kuliah tamu yang mempunyai tema “Fit for the future” atau “bugar untuk masa depan”. Pada saat saya masuk ruangan dimana kuliah tamu diadakan, terpaparkan kata-kata “Mengetahui Diri Sendiri Untuk Bekal Masa Depan”. Lalu, setelah beberapa lama, pembicara pun mengenalkan dirinya sendiri, pak Ahmadsyah Alghozi Nugroho membawakan kuliah tamu ini, beliau merupakan seseorang yang telah lulus juga dari ITS, ia lulusan Informatika ITS S1. Beliau juga mencari ilmu yang lebih tinggi di Universitas Indonesia. Ia menceritakan masa-masanya di ITS pada saat ia mengejar S1 Informatika. Beliau menceritakan kehidupannya di informatika ini menjadi salah satu yang biasa-biasa saja, alias tidak menonjol. Ternyata menjadi tidak menonjol bukan hal yang salah. Bahkan bisa menjadi pelajaran dan pengalaman untuk membuat keputusan di kemudian hari. Karena, buktinya dahulu pak Ahmadsyah yang tidak menonjol pun bisa menjadi Data Scientist di Shell Corporation. Beliau juga mengatakan bahwa Shell Corporation ini dulunya berlandasan di Belanda, dan sekarang sudah diketahui oleh semua orang di seluruh dunia. Bekerja di Shell di luar negeri, pak Ahmadsyah Alghozi menjadi nama yang sulit untuk diucap, sehingga ia dipanggil Holly Ghozi oleh orang-orang yang berada di luar negeri.
Pada saat ini, pak Holly menunjukan sebuah website dengan kata-kata yang bisa membesar mengecil, ia menyuruh kita untuk membuka handphone kita dan membuka websitenya. Jadi, kita bisa mengirimkan kata-kata lewat perangkat kita, dengan itu, kata-kata yang kita kirim akan menjadi semakin besar. Mungkin sebagai data scientist, pak Holly telah seringkali memakai alat tersebut, tetapi yang menarik adalah bagaimana beliau bisa terpikirkan untuk memakainya dalam kuliah tamunya sendiri. Disini saya mempelajari bahwa untuk membuat sesuatu tetap menarik tidak memerlukan hal yang sulit atau bagus, anda cukup bisa berpikir kreatif, menggunakan apa yang ada, sehingga bisa membuat sesuatu yang lebih menarik. Hal ini berhubungan juga dengan apa yang dibicarakan oleh pak Holly, secara tidak langsung beliau menunjukkan hal konkret yang memperkuat materi yang dibawakan olehnya. 
Materi pertama yang dibawa oleh pak Holly adalah Get to Know Yourself. Mengenal diri sendiri menjadi awal supaya kita bisa lebih mengerti apa yang kita inginkan. pak Holly memberikan perbedaan dengan Scientist dan Engineer, karena ini menjadi 2 hal yang seringkali diinginkan bagi para pelajar ilmu pasti. Menurut pak Holly, Scientist merupakan orang yang mengetahui suatu ilmu secara mendalam, namun tidak banyak ilmu. Sedangkan Engineer atau insinyur merupakan orang yang tidak mengetahui ilmu apapun secara mendalam, namun mengetahui banyak ilmu. Kedua hal tersebut tidak ada yang salah ataupun benar, mereka adalah 2 warna yang berbeda yang memiliki kedudukan sama penting dalam masyarakat, hanya saja mereka patut dibedakan. Scientist, dengan menggunakan ilmunya yang berlimpah, dapat menerobos batas-batas dari ilmu yang ditekuninya, terobosan-terobosan ini menjadi hal yang baru dan membantu semua orang. Engineer dengan pengetahuannya tentang banyak hal, dapat mencari cara-cara yang paling tepat untuk menyelesaikan suatu masalah. Scientist mencari solusi pada masalah-masalah yang tidak memiliki jawabannya dan engineer menerapkan solusi-solusi tersebut. Kedua bidang diperlukan, namun perlu diketahui bahwa scientist dan engineer merupakan 2 bidang yang berbeda. Tergantung dengan kemauan dan sifat sikap masing-masing individu, bisa saja terdapat individu yang lebih cocok untuk menjadi menerapkan solusi dengan pengetahuan yang luas di banyak bidang atau engineer dan terdapat individu yang lebih cocok untuk mencari solusi pada pertanyaan-pertanyaan yang belum pernah terjawab siapapun dan menemukan terobosan dari batas-batas ilmu yang ia tekuni atau menjadi scientist. 
Poin selanjutnya yang dibawakan pak Holly adalah tentang Businessman, Entrepreneur dan Infopreneur. Menurut pak Holly, Businessman adalah orang yang menjual barang dengan harga yang lebih tinggi maka businessman bisa dianggap sebagai reseller, wholesaler atau distributor. Businessman menjadi orang-orang yang bertanggung jawab untuk produk bisa tersebar di market dan lebih fokus terhadap penjualan. Entrepreneur diartikan sebagai creative thinker, menurut beliau entrepreneurs mencari solusi atau improvement yang bisa diterapkan untuk bisa menambah value terhadap suatu barang dan meningkatkan nilai jual produknya  Infopreneur adalah sama seperti bisnis-bisnis seperti biasanya, namun produk yang dijual oleh seorang infopreneur adalah informasi. Seperti yang dilakukan oleh pak Holly, ia sebagai data scientist mencari data atau mencari cara untuk mencari data yang lebih relevan dan lebih tepat, dan juga mengekstrak ilmu dari data-data yang sudah ada.
Selanjutnya pak Holly menjelaskan tentang orang ahli. Ahli itu dibagi menjadi 2 jenis, generalis dan spesialis. Generalis merupakan orang yang mampu di semua bidang, sedangkan spesialis adalah orang yang sangat mampu di satu bidang. Kedua jenis ahli dibutuhkan, namun terdapat pak Holly menjelaskan bahwa terdapat trend dan tendensi tertentu. Misal, pada bidang IT, spesialis lebih dicari oleh para perusahaan, salah satu alasan mengapa hal ini bisa terjadi adalah karena pada bidang IT, spesialis lebih jelas job description dan hal-hal yang harus dikerjakan oleh spesialis tersebut. Namun, generalis, meskipun secara trend tidak lebih dicari oleh para perusahaan, memiliki kompensasi yang lebih tinggi pada saat berada di perusahaan. Salah satu alasan untuk kejadian ini adalah karena generalis bisa menjadi kepala dari suatu bagian dan mengurus 1 bagian yang mencakup beberapa bidang supaya lebih bersinergi. Untuk bisa mengurus suatu bidang dengan efisien dan efektif maka kepala dari bidang tersebut harus minimal memiliki pengetahuan akan hal-hal yang dilakukan oleh bagian-bagian yang diurusnya.
Lalu yang terakhir pak Holly membawa tentang skill-skill yang diperlukan untuk kerja praktek. Yaitu, communications skills, leadership skills dan networking skills. Pak Holly menjabarkan ketiga poin ini sebagai berikut communications skill bisa disebutkan dengan public speaking, leadership skills menjadi skill yang membuat member dari tim kita ingin mengikuti kita, salah satunya adalah dengan memiliki authenticity yaitu memegang teguh nilai-nilai yang dipegang oleh diri kita. Terakhir ada networking, yang dijelaskan oleh beliau sebagai cara kita berkomunikasi dalam internal tim kita, salah satunya adalah dalam mentoring atau belajar.
Pak Holly menutup dengan memberikan bidang-bidang IT yang mempunyai banyak potensi transformasi di tahun 2020. Bidang-bidang tersebut merupakan 5G, WiFi cepat, Analitis yang Kompetitif, AI/Machine Learning, dan Blockchain. Dan untuk Riding The Wave, diantaranya adalah teknologi Drone, Cloud, dan Digital Twins.
Pada akhir kuliah tamu, pak Holly menyetujui 2 bahwa kuliah tamu ini dapat disimpulkan dengan kata-kata “Know Yourself”, yang berarti mengetahui diri sendiri untuk bisa menjadi bekal masa depan. Untuk bisa mempersiapkan diri untuk masa depan, persiapan perlu dilakukan sejak dini, dengan itu kita bisa mempersiapkan 

Terakhir yang beliau ceritakan ditengah kuliah tamu, namun menurut saya lebih cocok ditaruh di akhir dari resume ini, beliau mengatakan salah satu persiapan yang bisa dilakukan dari sekarang adalah dengan mengetahui interest masing-masing karena “Where there’s a will, there's a way”. Memang sudah seringkali didengar kata-kata ini namun beliau mengatakan bahwa pepatah ini memang benar. Jika solusi tidak ditemukan maka yang harus ditanyakan bukanlah “Apakah ada solusi untuk masalah ini?” tetapi “Apakah sudah cukup tekad saya untuk mencari solusi dari problem ini?”
Julius 05111840000082
27th August 2019

No comments:

Post a Comment